TOP NEWS

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Maecenas mattis nisi felis, vel ullamcorper dolor. Integer iaculis nisi id nisl porta vestibulum.

Sabtu, 02 Februari 2013

When You’re Gone

cats

Title: When You’re Gone
Author: Kkamjong’s lil sis(@alifiachr)
Casts:
  • Kim Jong In(Kai)
  • Lee Hye Min or you (OC)
  • Lee Taemin
  • EXO K member as cameo
  • Choi Minho (cameo)
Length:  One Shoot
Genre: Romance
Rate: Teenager
Author’s note:Ini FF pertama saya jadi tolong di beri kritik,saran dan komentar GAMSAHAMNIDA/BOWS/^^
Ohya FF ini udh pernah di publish di readourff.wordpress.com hehe FF dan OC hanya milik saya semata dan para cast lainnya hanya milik tuhan(?) XD No Bash and Plagiat please! ENJOY^^

- Author POV-
Tepat satu tahun saat Jong In meninggalkan Hye Min karena kepentingan karirnya. Jong In, yang tepatnya mantan kekasih Hye Min harus meninggalkannya walaupun sebenarnya ia sama sekali tak rela.

-Hye Min POV-
Tahun pertama setelah Jong In meninggalkanku.
Sepi.
Biasanya dia akan berteriak di depan rumahku sambil memanggil nama oppa tersayangku, Taemin.
“Aku ini yeojachingumu Kenapa kau malah memanggil Taemin oppa? Kenapa bukan aku?” “Haha kini aku kekasih oppamu”.
Teringat  candaan yang biasanya kami lontarkan saat ia meneriakkan nama Taemin oppa.
“Hye Min-ah?”
“Ne?”
Aku menoleh ke sumber suara. Taemin oppa sedang berdiri di depan pintu kamarku.
“Eomma memanggilmu”.
“Aigoo…. Aku ngantuk, nanti aku akan ke bawah”.
“Ya!Cepat! Dasar pemalas!”, perintah Taemin oppa sambil menutup pintu kamarku.
Aku mendesis kecil dan kembali merebahkan kepala di meja belajarku. Tertata rapih foto-foto kenanganku bersamanya.
Aish, apa yang kupikirkan? Kini ia akan menjadi seorang idola seperti apa yang ia impikan sejak dahulu. Bukankah aku harus mendukungya seperti apa yang aku janjikan dulu?
Janji.
Dulu aku berjanji akan terus mendukungnya walaupun resikonya kita harus berpisah. Entah  mungkin Tuhan mendengar ucapanku dan segera mengabulkannya.
Jika bicara tentang janji aku juga teringat janjinya dahulu.
Aku tidak akan pernah melibatkanmu dalam masalahku”.
Dan dia membuktikannya.

-Kai POV-
Aku menghitung hari setelah aku mengucapkan kata “Putus” pada Hye Min.
Ini adalah resiko terbesar yang pernah kubuat.
Tetapi harus bagaimana lagi?Perusahaan yang menaungiku melarang para artisnya untuk berpacaran.
Jangankan berpacaran, jika kau suka pada seseorang saja dan terdengar oleh orang-orang luar itu bisa menjadi masalah yang sangat besar.
Aku duduk berhadapan dengan Kyung Soo, teman sekamarku dan teman satu groupku. Ia terlihat sedang asyik mendengarkan musik dari MP3nya dengan mata tertutup.
“Jong In-ah?”.
“Hm?”.
“Kau sedang memikirkan sesuatu yang sangat rumit ya?”.
“Hahahaha tidak kok”.
Terjadi keheningan yang cukup lama dan akhirnya ia menghentikan MP3nya dan menatapku, “Kau terlihat suram belakangan ini”.
“Aniya…itu  perasaanmu saja,Kyung Soo-ah”.
Ia menatapku dengan mata bulatnya yang besar, “Ah, Jong In-ah kau tak bisa bohong! Ya! Kenapa kau tak memanggilku hyung?!”.
Walaupun ia berbeda setahun lebih tua dariku, aku jarang-jarang memanggilnya “hyung”. Hanya jika aku sedang mood saja.
“Aish, banyak maunya kau! Perusak mood!”, aku melempar bantal ke arahnya dan dia menangkapnya dengan muka kesal.
Banyak hak kecil yang mengingatkanku pada Hye Min. Termasuk bantal tadi.
Teringat jika dulu kami suka bermain perang bantal bersama. Ah, sudahlah, aku harus melupakannya.

-Taemin POV-
Hye Min belakangan ini menjadi lebih murung daripada biasanya. Sebenarnya,aku tau penyebabnya. Pasti karena si Kim Jong In a.k.a Kai.
Kami dulu berteman, yah sekarang juga masih sih. Tetapi semua terasa berbeda saat ia mengakhiri hubungan dengan Hye Min.
Bukannya aku menyalahkannya, sama sekali tidak. Jika aku berada di posisinya aku juga akan melakukan hal yang sama.
Kami satu agency, aku dan Kai. Jadi aku sebenarnya sudah tak kaget jika ia akan memutuskan hubungannya dengan Hye Min.
Tapi bisakah kau melihat wajah adik kesayanganmu murung? Itu adalah pemandangan yang sangat menyakitkan untukku. Walaupun begitu, aku masih membina hubungan yang baik dengan Kai.
Semoga mereka bisa bersama lagi di lain waktu.

-Author POV-
Hujan deras mengguyur gedung tempat Taemin bekerja. Hye Min menunggu oppanya dengan muka kesal. Sudah lebih dari 30 menit dan Taemin belum keluar juga. Ia berkali-kali menelpon Taemin tetapi mungkin handphone Taemin mati.
“Ah, aku coba telpon Minho oppa saja”,gumamnya sambil memencet nama Minho di hpnya.
TUUUT TUUUT
“Yeoboseyo?”
“Ah,Minho oppa! Ada Taemin oppa disana?”
“Ne, nuguseyo?”
“Ini Hye Min,oppa! Tolong bilang ke Taemin oppa aku sudah ada di depan gedung”.
“Arraseo, Hye Min-ah”.
KLIK
Hye Min menutup telponnya. Ia masih menggerutu kesal karena Taemin tidak datang tepat waktu.
“AISH! TAEMIN OPPA!! DIMANA KAU?!”,jeritnya kesal sambil memutar-mutar tas kecilnya dan akhirnya tasnya melayang jatuh ke belakang.
Hye Min menengok ke belakang dan ada seorang namja tinggi bertopi yang mengambilkan tasnya, “Ini tasmu?”.
“Ne, kamsahamnida”,balas Hye Min sambil mengambil tasnya dengan malu.
Namja bertopi itu mendongakkan kepalanya untuk melihat dengan siapa dia berbicara. Dan alangkah terkejutnya ia saat mengetahui siapa yeoja itu.
“MWO?! Hye Min-ah?!”, teriakannya membuat Hye Min sama-sama terkejut.
Hye Min menatap namja tersebut dengan ekspresi terkejut, “J-Jong In-ah?!”.

-Kai POV-
Aku menatap Hye Min tak percaya. Buat apa dia kesini? Mencariku? Ah,tak mungkin! Dia saja tadi terkejut saat melihatku.
Kami berdua salah tingkah. Ia membuang muka saat tahu bahwa aku ada di depannya.
“Hye Min-ah?Kenapa kau kesini?”
“Bukan urusanmu”,balasnya tak peduli.
Aku baru ingat bahwa oppanya bekerja disini juga. Memang, saat aku bekerja di agency yang sama dengan Taemin aku memintanya untuk tidak memberitahu Hye Min.
“Taemin-ah?Kau mencari Taemin hyung?”
Ia tertawa kecil, “Tumben kau memanggilnya ‘hyung’?”
Aish, dia benar-benar marah padaku. ”Hahaha sekarang aku bersikap lebih hormat kepadanya”.
Dia menatapku dengan tatapan tajam. Ah, bukan. Lebih tepatnya tatapan kepedihan.
“Ah, ya sekarang dia adalah sunbae mu”,ujarnya dengan nada dingin.
Aku balas menatapnya, “Ya! Kau ini! Menyebalkan!”.
Ia mendelik padaku dan mendengus kesal. Tak berapa lama kemudian Taemin datang dengan tergesa-gesa.
“Hye Min!Eh, Jong I- Kai? Kalian janjian?”,tanyanya cepat-cepat.
Wajah Hye Min menjadi gusar dan langsung menarik tangan Taemin agar menjauh dariku.
Ah,sifat pemarahnya ternyata tak akan pernah hilang.

-Hye Min POV-
Kenapa harus bertemu dia?! Kenapa?!!,jeritku dalam hati
Aku menarik tangan Taemin oppa agar bisa menjauh sejauh mungkin dari Jong In.
“YA! HYE MIN-AH!”
Aku melepas pegangan tanganku dari Taemin oppa.
“MIANHAE OPPA!”,teriakku tak kalah keras dari Taemin oppa.
“Aigoo….sakit tanganku!Ya! Kenapa kau menarikku?!”,sergahnya.
Aku mempoutkan bibirku kesal, “Aku tak mau melihatnya,oppa!”.
Taemin oppa masih meringis kesakitan tetapi  dengan segera ia mengusap kepalaku dengan lembut. Hanya dia yang mengerti perasaanku sekarang. Hanya Taemin oppa.
“Hye Min-ah, aku memanggilmu sekarang karena  ingin mempertemukan kau dengan Jong In”,ucap Taemin oppa pelan sambil terus mengusap kepalaku.
Mataku pedih namun sebisa mungkin aku menjaga buliran-buliran air mataku agar tak tumpah.
Aku memegang tangan Taemin oppa, “Oppa,sudah cukup aku menunggu sesuatu yang mustahil datang”.
Ia mengangguk lalu memelukku. Hangat dan nyaman di pelukan Taemin oppa. Orang-orang yang bisa menenangkanku dengan cara memeluk hanya Taemin oppa, appa, umma, dan Jong In. Ah, Jong In…..
“Oppa”
“Hmm?”
“Apakah aku salah tadi?Pergi meninggalkannya?Jong In?”
“Aniya….Kau hanya perlu waktu”
“Jinjja?”
“Ne”
Aku mengangguk dan segera melepaskan pelukanku. Takut ketahuan dengan fans-fansnya Taemin oppa. Bisa jadi masalah besar jika itu terjadi.
“Oppa, aku pulang dulu kalau begitu”, kataku sambil mengusap kedua mataku yang basah karena menangis.
Taemin oppa mengangguk, “Yasudah, hati-hati”.
Saat Taemin oppa membalikkan badannya aku berteriak keras-keras, “TAEMIN OPPA!!! GOMAWO!” dan di balas dengan senyum jahil oppaku tersayang.
—–

-Author POV-

Jam 12 malam Kai baru pulang ke dormnya. Ia masih harus mengulang beberapa gerakan karena tidak bisa berkonsentrasi.
“Aaah”, ia merebahkan dirinya di sofa.
Kyung Soo(D.O) datang dan geleng-geleng kepala melihat teman sekamarnya itu baru pulang.
“Eh?Kyung Soo-ah?Kemana yang lain?”,tanya Kai sambil membasuh peluh di lehernya.
“Sehun sedang pergi dengan Jung Myeon hyung, yang lainnya sudah tidur”, jawab Kyung Soo sambil memberikan handuk kepada Kai.
Kai menerimanya, “Gomawo”.
KRIEK
Sehun dan Jung Myeon(Suho) datang dengan membawa beberapa kantung besar dari super market.
“Jong In-ah?Kau baru pulang?”, tanya Suho sambil menata barang belanjaannya di dapur.
“Ne,hyung…Aigoo….capek sekali!”
“Ah! Jong In-ah, tadi Taemin datang kesini”.
Kai yang tadinya masih tidur-tiduran di sofa bangun dengan ekpresi kaget, “Kapan?!!”
Suho,D.O, dan Sehun terkaget-kaget dengan reaksi Kai yang begitu aneh. Tidak seperti biasanya.
“Eeeeh…Ada apa ini sebenarnya?Heh?”,goda Sehun yang diiringi gelak tawa kedua hyungnya.
Kai membuat ekspresi kesal lalu mendesah, “Siryeon”.
“MWO?Ada apa denganmu?!”,tanya D.O keheranan dengan sikap Kai.
Kai mengacuhkannya dan segera pergi keluar dari dorm.
——

Beda halnya dengan Hye Min yang masih berguling-guling resah di ranjangnya. Ia akhirnya bisa bertemu lagi dengan Jong In.
“Bukannya aku tak mau bertemu”,desahnya pelan.
Ia duduk di tepi ranjangnya sambil menekuk lututnya, “Aish, kenapa harus hari ini?! Babo! Babo! Taemin oppa babo! Dasar babo!”, makinya pada Taemin yang sekarang masih berada di dorm.
“Ah”,gumamnya, “Taemin oppa baik deh….Mianhae oppa”.
Hye Min akhirnya menarik selimut hangatnya sampai menutupi kepalanya dan ia tertidur lelap.

Next Day
-Taemin POV-
Hari yang cerah!
Seperti biasa aku langsung pergi ke dance room di gedung agency, tempat favoritku setelah aku ditempatkan  menjadi main dancer di SHINee.
Hehehe sebenarnya aku sudah suka menari dari dulu sih.
Aku membuka pintu ruangan dan mendapati Jong In a.k.a Kai sedang berlatih sendirian.
“Jong In-ah?”, panggilku.
Ia menatapku sebentar lalu tersenyum. Ah, wajahnya sangat letih. Pasti dia berlatih semalam suntuk.
Akhirnya ia membalas, “Ne?”.
“Kau bertemu Hye Min kan kemarin?”
Ia mengangguk cepat sambil meminum airnya. Hei! Apa reaksinya hanya seperti itu? Dasar namja aneh.
“Ah”, ia tiba-tiba bersuara, “Apakah ia baik-baik saja?”
“Siapa?”
“Hye Min pastinya, untuk apa aku menanyakkan tentang kau?Hahaha”
Aku mendelik lalu tertawa, “Hahaha, dia sedikit sedih sih”.
Kami berdua terdiam dan dia mendesah pelan.
“Aku mengecewakannya”, Kai mengusap keringatnya dan menatapku, “Iya kan?”
“Err”,aku berusaha mengganti topik.
Inilah yang aku tidak suka kalau sahabatku sendiri berpacaran dengan adikku. Hhhh….Harus bisa mengganti topik pembicaraan disaat seperti ini.
Kai langsung berdiri dan meninggalkanku saat aku tak menjawab pertanyannya.
Hhhh…Mungkin sudah saatnya aku mendekatkan mereka kembali!

-Hyemin POV-
Ring ding dong Ring diggi dingdiggi Ding ding ding
“Yeoboseyo”
“Hyemin-ah?”
“Ne?Kenapa oppa?”
“Cepat datang ke restaurant dekat dorm ku ya, sekarang”
“Ada urusan apa?Jangan bilang kalau mau ketemu-“
“AISH! CEPAT DATANG!”
KLIK
Ah! Mau apa sih Taemin oppa?! Menyusahkan!
Aku segera mengambil tas kecil dan sweater tipis yang kugantungkan di dekat lemari.
“Umma! Aku pergi dulu ya, mau bertemu Taemin oppa”, aku memberikan alasan yang cukup logis agar umma membolehkan aku pergi.
“Ne, hati-hati,ya! Cepat pulang!”.
—–
Jalan setapak demi setapak kulalui dengan perasaan gelisah.
Kenapa ini? Padahal aku hanya akan bertemu dengan Taemin oppa.
Aku memutuskan untuk berhenti sejenak di taman. Hem…Apakah Taemin oppa juga memanggil Jong In?
Ring ding dong Ring diggi dingdiggi Ding ding ding
Ah, Taemin oppa lagi….Apa aku tidak usah menjawabnya saja?
Kuputuskan untuk mencabut battere hpku. Biar kelihatannya seperti tidak di sengaja.
—-

-Author POV-
30 menit kemudian…
Taemin berlari menuju taman yang melewati arah dormnya. Benar saja, ia menemukan Hye Min sedang duduk dengan gelisah.
Perasaan marah memuncak sampai ke ubun-ubun.
Tetapi ia terhenti saat melihat ada seorang namja duduk bersebelahan dengan adiknya.
“Jong In”,gumamnya perlahan sambil bertanya-tanya dalam hati.
Ia melihat Hye Min sedang memalingkan mukanya, enggan bertatap muka dengan namja yang duduk disebelahnya.
Samar-samar ia mendengar percakapan kedua pasangan itu.
“Hye Min-ah, kau tak pernah mau mendengar perkataanku!”,sahut sang namja.
Hye Min balas menyahut dengan suara keras namun tetap bersikap normal karena ia menyadari bahwa banyak orang di sekelilingnya, “Ya! Aku malas mendengarmu!”.
“Kenapa?Kenapa kau malas? Beritahu aku alasannya”, kini suara namja itu lebih merendah dan lembut.
“A-aku….”
“Hye Min-ah, dibanding kita bermusuhan dengan alasan yang konyol seperti ini lebih baik kita membina hubungan persahabatan saja”
Mata Hye Min sudah berkaca-kaca tetapi ia masih tidak menatap namja itu.
“J-Jong In-ah….Aku selalu menyuportmu, aku masih mempunyai perasaan yang sama seperti dahulu, dan aku sebenarnya tidak membencimu, aku….hanya ingin melupakanmu”,suara Hye Min begitu tercekat sehingga Taemin yang mendengarnya ingin segera memeluknya dan menenangkannya.
Tetapi Taemin sadar, jika dia tiba-tiba datang pasti masalahnya akan semakin ruyam.
Hye Min berdiri, lalu membungkuk begitu dalam di depan Kai sambil mengucapkan sesuatu yang tak bisa didengar Taemin saking lirih nada yang keluar dari bibirnya.
Dan Taemin begitu tercengang saat melihat reaksi Kai yang tiba-tiba memeluk Hye Min dan menyembunyikan wajah mereka di balik jaket.
Taemin tersenyum haru sambil meninggalkan mereka berdua di taman.
——

-Kai POV-
Ia menguturakan semuanya, sampai perasaannya sekarang kepadaku.
Aku tahu saat memeluknya itu salah. Karena itu aku mencoba untuk melindunginya dengan semampuku.
Kulihat Taemin berjalan pelan membalikkan badannya. Sepertinya ia mendengar percakapan kami berdua.
Ah,biarlah. Karena dia kami bisa seperti ini, dia adalah calon kakak ipar yang baik(?)
Aku memutuskan untuk tetap menjaga hubungan kami sebaik mungkin walaupun pasti banyak halangan yang datang.
Hye Min setuju kalau kami tetap mempunyai hubungan dekat.
Aku tak memintanya untuk menungguku begitupun juga dengan dia. Tetapi kami berjanji akan saling melengkapi dan melindungi satu sama lain.
—-

-Hyemin POV-
Setelah kejadian itu, hubunganku dengan Jong In semakin membaik. Syukurlah, ini berkat Taemin oppa.
Kalau mengingat kejadian saat itu aku merasa malu pada diriku sendiri.
Padahal Taemin oppa sudah membantuku, tetapi aku malah menyia-nyiakannya.
Ah,lupakan sajalah….Yang terpenting aku sudah membina hubungan baik dengan Jong In. Dan aku berharap kami bisa bersama lagi seperti dahulu.
Walaupun kami membuat persetujuan untuk tidak saling menunggu satu sama lain tetapi aku tak bisa mengingkari  jika aku masih menginginkannya.
-END-



Posted by  
http://exofanfiction.wordpress.com/2013/02/01/when-youre-gone/#more-10219

0 komentar:

Silahkan beri komentar ( ^ _ ^ )